Jumat, 21 Desember 2012

Masalah bagaikan garam

Masalah yang sedang kita hadapi tak jauh bagaikan segenggam garam, apa yang kita rasakan tergantung pada bagaimana kita menyikapinya, jika segenggam garam itu kita letakan pada segelas iar, maka air itupun akan terasa asin, tetapi jika kita meletakannya pada sebuah rawa besar maka tak sedikitpun rasa asin itu kita rasakan, justru kesegaran dari air rawa tersebut yang lebih membuat kita tenang. hati manusia itu adalah wadah, besar dan kecilnya volume wadah tergantung bagaimana kita menyikapinya, tatkala datang suatu masalah kita bisa mengibaratkan hati kita seperti segelas air tadi ataupun menjadikannya rawa besar, semua tergantung pada diri kita. jika kita mampu menempatkan hati kita bagai rawa besar, sebesar apapun masalah yang kita hadapi, dengan ketenangan batin kita akan mampu menyelesaikan masalah tersebut.

Tetap SEMANGAT........ Salam Keajaiban Motivasi.

Mulailah dari nol

Pernahkah kita bayangkan ketika kita melihat sebuah souvenir cantik dari keramik, dari mana dan bagaimana cara membuatnya?
mulai dari seonggok tanah liat yang kotor kemudian diambill oleh seorang pengrajin, tanah itu di remas remas di bentuk bentuk hingga menjadi bentuk yang indah? "sakit pak sakit, jangan kau tinju2 aku untuk melunakanku", kata si tanah liat. "belum" kata si pengrajin. kemudian di bakarlah tanah liat itu di atas api yang membara, "panas, panas, tolong sudahi ppenderitaanku" kata si tanah liat. "belu selesai " kata si pengrajin. setelah menjerit kesakitan tanah liat itupun didinginkan, si tanah mengira mungkin inilah akhir penderitaannya, tetapi tidak, si pengrajin masih menguraikan bubuhan cat pada tanah liat. kembalilah tanah tersebut di bakar di atas api yang sekarang panasnya lebih dari panas sebelumnya, " panas,  tolong sudahi deritaku, aku tak kuat menahan semua derita ini, tolong aku" , "masih belum" kata pengrajin. sejenak tanah itu didiamkan sampai dingin, tanah itu pun kembali mengira bahwa penderitaannya sudah berakhir , tetapi masih saja belum, seorang wanita disisi lain menantinya dengan kuas kuas yang telah di pegangnya, "tolong aku sudah lemah jangan kau siksa dengan semua penderitaan ini, tidakkah sedikitpun kau kasihani aku" kata si tanah, "belum saatnya kamu akhiri panderitaanmu" kata wanita tersebut. setelah larut dalam semua kesedihanya, wanita itupun membawa tanah liat itu kedepan cermin, betapa terkejutnya tanah ketika melihat bentuknya yang kini menjadi indah dan sangat menarik itu.

nah dari pelajaran itu kita bisa ambil kesimpulan bahwa dalam hidup kita perjalanan untuk mencapai kesuksesan tidaklah selamanya lancar, kadang berbagai rintangan menemui, jannganlah kita berpasrah tetapi hadapi saja  semua kepahitan2 yang tengah kita rasakan, yakinlah semua yang sedang kita jalani akan berbuah manis pada saatnya nanti. tetap semangat.. salam keajaiban motivasi.